Together Strong

Ilustrasi - Sel Kanker (Google)
Together Strong atau dalam bahasa Indonesia bersama kita kuat merupakan sebuah kalimat yang sering digunakan dalam berbagai kegiatan mahasiswa atau dalam organisasi mahasiswa untuk menyatakan bahwa bersama atau kebersamaan adalah sebuah kekuatan yang harus di bangun dan dipupuk agar terus berdiri kokoh.

Kebersamaan yang bukan hanya terbatas pada tinggal bersama, makan bersama dan olahraga bersama namun, lebih dari itu sebagai wujud dari kekeluargaan yang diwujudkan sebagai satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan oleh unsur apa pun sebab dalam kebersamaan ada sebuah kekuatan yang kokoh yang tidak dapat di goyahkan.

Di dalam kebersamaan sesungguhnya ada sebuah kekuatan baru yang kemudian dapat membangun sebuah terobosan-terobosan baru dalam berbagai hal progresif hingga pada tahapan yang lebih maju.

Kebersamaan tidak dapat di pudarkan melalui hal-hal yang sifatnya praktis, induvidualisme, dan faktor ekonomis yang kemudian memudarkan kebersamaan. Hal-hal yang bersifat iduvidualisme dan ekonomis tersebut sesunggunya adalah sebuah virus yang tanpa kita sadari menghancurkan kebersamaan yang adalah kekuatan yang disebarkan oleh oknom-oknum tertentu yang memiliki kepentingan tertentu dan bahkan lebih besar namun, mereka tidak akan perna memperdulikan dampak negatif dari apa yang nanti terjadi setelah kebersamaan itu pudar sebab, pada prinsipnya mereka hanya ingin menghancurkan kekuatan yang namannya kebersamaan itu hingga mengorbankan kebersamaan itu secara tersturuktur dan tersistematis.

Mereka akan berupaya untuk menyakinkan diri kita dan merasionalkan apa virus tersebut agar di percaya bahwa itu bukan virus namun sesungguhnya adalah virus.

Virus ini adalah pemerintah Indonesia dan sekutunya Amerika dan kaum Imperialisme-Kapitalisme global mereka telah merusak tatanan hidup orang Papua yang sesungguhnya setiap apa yang dilakukan demi kepentingan bersama tanpa ada sifat induvidualisme, keharmonisasan dan kekeluargaan orang Papua yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu demi kepentingan yang bermuatan ekonomi dan politis.

Wujud virus itu berupa otonomi khusus (OTSUS),Pemekaran provinsi, Kabupaten/Kota, Distrik, Kampung hingga berdapak dalam setiap kehidupan masyarakat luas termasuk mahasiswa. Sifat-sifat egoisme, sukuisme, induvidualisme dan sifat ekonomis mulai terbangun dalam diri hingga kebersamaan itu mulai pudar perlahan-lahan.

Banyak contoh kasus yang telah kita lihat, dengar dan bahkan mengalaminya bahwa, pemekaran provinsi Papua Barat telah menjadikan sebuah jarak pemisa secara administrator antara Papua dan Papua Barat hingga berakibat memunculkan sentimen-sentimen subjektif dan begitu pulah pemekaran kabupaten/kota, distrik, desa dan lain-lain.

Dampak dari pada program pemekaran itu pun telah berhasil menyebarkan virus di kalangan mahasiswa Papua dengan mulai adanya kelompok-kelompok baru melalui organisasi yang dibangun berdasarkan sentimen suku, fam, kebupaten tertentu hingga distrik dan desa dengan dali ingin belajar mandiri dan kepentingan ekonimis semata.

Sekali lagi kebersamaan tidak dapat terpisahkan dengan kepentingan dan sentimen subjektif. Dengan demikian perlu disadari secara sadar bahwa, kami sebagai manusia yang sama, orang berambut keritik yang sama, hidup di daratan yang sama, memiliki kebudayaan yang sama yang tidak dapat terpisahkan oleh hal apa pun dan juga secara garis politik 'M' kita memiliki ideologi yang sama, kita mengalami tindakan penindasan yang sama tanpa terkecuali.

Dengan demikian virus ini sesunggunya harus di basmi secara tuntas agar tidak menjadi virus yang mematikan ini. Kebersamaan dan kekeluargaan orang Papua dari Sorong sampai Merauke tidak dapat dipudarkan dengan kepentingan induvidualisme yang membawah kita pada egoisme dan kepentingan ekonomis semata.

Mahasiswa sebagai garda terdepan selayaknya menjadi contoh untuk mempertahankan kebersamaan sebagai sesama orang Papua tanpa ada embel-embel dengan dali yang subjektif hingga menciptakan dan menyebarkan virus.

" Together Strong" Bersama kita kuat, Sa Ko Kitong Satu PAPUA

Tidak ada komentar:

Silahkan memberikan saran, kritik dan harapan yang membangun, terima kasih

Diberdayakan oleh Blogger.