Uskup Romero : Kami Semua Manusia

Uskup Romero (Google)


Pada hari ini sekitar pukul 16:00 kami diajak oleh salah satu kawan untuk nonton film Uskup Romero di Angkringan Papua di Malang. Film tersebut menceritakan tentang perjuangan Uskup Romero melawan ketidakadilan, kemiskinan, pembunuhan dan berbagai macam penindasan yang dihadapi oleh rakyat El Salvador waktu. Dalam tulisan kali ini saya akan mencoba berbagi cerita tentang film yang kami nonton sore tadi. 

Uskup Romero adalah Seorang Uskup agung di El Salvador yang lahir pada 15 agustus 1917 dia adalah seorang uskup yang berbicara lantang secara terbuka melawan ketidakadilan, kemiskinan, pembunuhan dan berbagai macam penindasan yang dilakukan oleh militer. 

Selain itu uskup romero merupakan seorang uskup yang rendah hati dimana dia selalu mau mendengar keluhan setiap rakyat, mendengar nasehat-nasehat mereka atas solusi penyelesaian persoalan dan selalu ada dimana setiap rakyat mengalami berbagai persoalan seperti pembunuhan, penculikan, penyanderaan, pemerkosaan dia selalu hadir untuk membebaskan mereka dan menenangkan mereka hingga berjuang bersama mereka. 

Selain itu dia juga dengan berani dengan suara yang lantang menyuarakan suara kenabiannya di mimbar saat misa perayaan ekaristi dan di berbagai media seperti radio, televisi dan lain sebagainya tentang berbagai penindasan yang dihadapi. Karana dengan lantang dia membelah kaum tertindas uskup Romero terkadang dibenci oleh para uskup atau pastor yang bekerjasama dengan para penindas hingga memunculkan kontradiksi diantara para uskup dan pastor, diancam oleh militer, dimata-matai dan akhirnya masuk penjarah setelah dia membebaskan rakyat yang disandera oleh militer hingga akhirnya dia di tembak saat memimpin misa perayaan ekaristi di salah kapel rumah sakit Providensi Ilahi pada 24 maret 1980.

Satu hal yang memberikan kesan tersendiri bagi saya adalah dimana saat dia ditangkap dan dipenjarakan, di saat yang sama dia mendengar teriakan dari salah seorang yang disiksa oleh militer dia berdiri di depan jeruji besi dan bersuara dengan lantang sebanyak tiga kali katanya "Stop..! Stop..! Dalam Nama Bapa, Kami semua manusia" dan setelah itu dia berkembali kebelakang dan berkata dengan suara yang lembut "Kami semua manusia". kata ini mengungkapkan bahwa, dia berjuang bersama rakyat El Salvador atas dasar kemanusiaan sehingga, tidak boleh ada penindasan oleh manusia lain terhadap manusia lainnya bukan, karena kepentingan politik atau berpolitik dengan demikian gereja atau agama memiliki kewajiban untuk bersuara atas ketidakadilan yang dihadapi oleh rakyat karena, yang ditindas juga adalah manusia sama seperti mereka yang menindas. 

Situasi di dalam film ini sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan situasi yang saat ini di terjadi dan dihadapi oleh rakyat Papua dimana pemerintah dengan kekuatan militernya selalu melakukan penyiksaan, pembunuhan, pemerkosaan, penculikan hingga perampasan lahan atau hak tanah adat dan lain sebagainya. Dengan demikian film ini juga memberikan sebuah motivasi dan juga sebuah teguran bagaimana peran tokoh agama di Papua dalam menyuarakan dengan lantang suara kenabiannya atas penindasan yang terjadi diatas tanah Papua atas dasar kemanusiaan sebagai sesama manusia dan demi mempertahankan harkat dan martabat sebagai orang Papua.

Namun, untuk saat ini seberapa besar para tokoh agama atau gereja yang lantang dengan berani dan konsisten berjuang bersama rakyat ? Di Papua saat ini hanya baru dua orang pendeta yang berbicara lantang atas penindasan yang dihadapi oleh rakyat Papua yakni bapa pendeta Dr. Sofyan Yoman dan Dr. Benny Giyai dan satu Uskup keuskupan Timika, Mgr. Jhon Philip Saklil dan lebih dari itu belum ada yang berani bersuara dengan lantang.


Dengan demikian atas dasar kemanusiaan sebagai sesama manusia perjuangan uskup Romero ini menjadi sebuah teladan bagi kita terutama para tokoh agama dari berbagai agama yang tersebar di Papua seperti Islam, Katolik yang terdapat 5 keuskupan, Protestan dengan berbagai denominasi gereja, Hindu, Budha dan lain sebagainya untuk menggalang suatu persatuan lintas agama untuk bersama-sama berjuang bersama rakyat Papua. 

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita sekalian.wa..wa..wa..


x

Tidak ada komentar:

Silahkan memberikan saran, kritik dan harapan yang membangun, terima kasih

Diberdayakan oleh Blogger.